Hai Friends,, ^_^
Jika anda sedang mencari makalah tentang ekosistem buatan..mungkin makalah ini bisa membantu anda
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara sederhana, pengertian ekosistem buatan (Man Made-ecosystem) adalah suatu ekosistem yang terbentuk berkat rekayasa manusia dalam tujuannya untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan hidup manusia atau penduduk yang semakin hari semakin meningkat. Ekosistem buatan ini memperoleh subsidi energi dari luar dan baik itu tanaman maupun hewan akan memperoleh pengaruh besar dari manusia oleh karena itu bisa dikatakan keanekaragamannya sangat rendah.
Di dalam ekosistem juga dijelaskan mengenai aliran energi yang diperoleh oleh makhluk hidup, mulai dari produsen menuju konsumen 1, konsumen 2, dan lain sebagainya, yang terkadang tidak diketahui oleh manusia. Jika salah satu makhluk hidup yang terdapat dalam rantai makanan tersebut punah, dapat memberikan efek yang fatal terhadap konsumen berikutnya, hal inilah yang masih kurang terpublikasi sehingga membuat manusia cenderung sembarangan dalam memanfaatkan makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Ada banyak contoh ekosistem buatan yang direkayasa manusia antara lain ekosistem bendungan, ekosistem tanaman prosuksi seperti hutan jati atau hutan pinus, ekosistem sawah irigasi, ekosistem perkebunan dan ekosistem tambak.
Rumusan Masalah
Definisi ekosistem secara umum?
Definisi ekosistem menurut para ahli?
Definisi ekosistem buatan?
Apa saja macam- macam ekosistem buatan?
Apa ciri- ciri dari ekosistem buatan?
Apa manfaat dari ekosistem buatan?
Hal- hal apa saja yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem?
Tujuan
Memberikan informasi tentang pengertian ekosistem secara umum
Memberikan informasi tentang pengertian ekosistem buatan
Memberikan informasi tentang macam- macam ekosistem buatan
Memberikan informasi tentang ciri- ciri dan manfaat ekosistem buatan
Memberikan informasi tentang hal- hal yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Manfaat
Untuk menambah pengetahuan pembaca agar mengetahui secara jelas mengenai ekosistem buatan dan peranan manusia di dalamnya.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Ekosistem Secara Umum
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unsur biosistem yang melibatkan hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik. Penggabungan tersebut menimbulkan energi terhadap suatu struktur biotik tertentu dan akan menimbulkan siklus materi antara organisme dan anorganisme.
2.2 Definisi Ekosistem Menurut Para Ahli
Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983).
Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di antara keduanya saling memengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen secara lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat proses ekologi secara lengkap, sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus energi terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.
Definisi Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Macam- macam Ekosistem Buatan
Ekosistem Tambak
Tambak adalah tempat yang dibuat sedemikian rupa agar mahluk hidup bisa dibudidayakan dan memungkinkan untuk diambil manfaatnya. Adapun binatang yang populer dibudidayakan dengan sistem tambak adalah ikat mujair, ikan bandeng, ikan nila, ikan bawal, kepiting, udang, dan masih banyak lagi lainnya. Organisme ini kemudian yang membentuk ekosistem yang terbatas pada wilayah tambak tersebut. Pembuatan ekosistem tambak ini tentu bukan tanpa tujuan. Sebagai ekosistem buatan, tambak diharapkan memenuhi beberapa hal antara lain:
Sebagai tempat hidup ikan atau habitat buatan bagi mahluk hidup yang hendak dibudidayakan. Selain itu, tambak juga berfungsi sebagai wadah ataupun tempat timbuhnya berbagai makanan alamiah yakni plankton, klekap dan lain-lain. Selain itu, tambak juga sevara tidak langsung menjadi tempat hewan lainnya untuk mencari makanan. Sebut saja burung-burung air dan masih banyak lagi lainnya.
Fungsi lain ekosistem buatan berupa tambak adalah sebagai tempat “terperangkapnya” berbagai macam hewan air yang liar dan bisa menjadi sumber pasma nutfah yang sangat baik memaksimalkan hasil budidaya di tambak.
Fungsi tambak lainnya adalah untuk menghasilkan sumberdaya dengan nilai ekonomis yang diharapkan bisa menjadi sumber penghidupan masyarakat.
Ekosistem Hutan Buatan
Hutan yang sengaja ditanami dengan jenis tanaman industri. Jenis tanaman yang umum ditanam adalah pinus, mahoni, rasamala, dammar, dan jati seperti gambar di atas. Sebagai contoh dalam pembahasan ekosistem hutan buatan, akan diambil hutan mangrove. Mangrove berfungsi membantu melindungi pantai dari erosi (abrasi) oleh air laut, angin ribut, dan gelombang laut. Mereka mencegah erosi garis pantai dengan bertindak sebagai penghalang dan penangkap material alluvial, sehingga menstabilkan ketinggian daratan dengan membentuk daratan baru untuk mengimbangi hilangnya sedimen. Akar mangrove yang jalin-menjalin, beserta pneumatofora dan batang mangrove dapat mengurangi kecepatan arus air, menangkap sedimen untuk menjaga ketinggian daratan pantai dan mencegah siltasi pada lingkungan laut di sekitarnya. Hutan mangrove juga berperan serupa dalam hal pemerangkap dan penyaring sedimen dan bahan pencemar, sehingga sedimentasi dan pencemaran di perairan pesisir jauh berkurang. Mangrove juga berperan dalam mengatur pasokan air tawar ke sistem perairan pesisir.
Ekosistem Waduk
Waduk atau sering disebut danau buatan yang besar merupakan salah satu perairan umum yang merupakan perairan buatan (artificial water-bodies), yang dibuat dengan cara membendung badan sungai tertentu.
Manfaat adanya waduk
Pembangunan waduk/bendungan merupakan salah satu upaya dalam pengelolaan konservasi sumber daya air. Adapun manfaat dari keberadaan waduk/bendungan adalah sebagai berikut :
Penyediaan air baku penduduk
Keberadaan bendungan/waduk dapat dijadikan cadangan ketersediaan air bagi penduduk ketika musim kemarau telah tiba.
Suplay air irigasi daerah persawahan
Lahan pertanian membutuhkan air secara terus menerus. Ketersediaan air yang melimpah menjadikan tanaman dapat supply air dan tidak hanya mengandalkan dari datangnya hujan,
Pengendalian banjir
Melalui bendungan maka laju air dapat dikendalikan sebagai upaya pengendalian banjir di hilir bendungan.
Pengembangan pariwisata
Keberadaan bendungan/waduk sangat berpotensi dalam pengembangan pariwisata yang berujung pada peningkatan Pendapatan Asli daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Suplai air untuk kegiatan industri
Kegiatan industri membutuhkan air baku yang relatif banyak. Oleh karena itu dapat merangsang investor untuk mendirikan industri.
Ekosistem Bendungan
Ekosistem bendungan adalah suatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau penimbun air untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi, pembangkit listrik.
Ekosistem Sawah
Sawah masuk ke dalam ekosistem buatan karena keberadaan sawah dibuat oleh manusia sebagai pemenuh kebutuhan hidup akan makanan. Manusia berperan penting dalam ekosistem sawah. Baik dalam pembentukan struktur, komponen, dan pengaturan sawah.
Komponen Ekosistem Sawah
Faktor biotik dalam sawah meliputi padi (tanaman utama sawah), tanaman sekunder, hewan, dan tanaman liar.
Faktor Abiotik
Padi tentu saja membutuhkan tanah dan banyak air. Air di alirkan dalam sistem irigasi sawah sehingga dapat mengalirinya. Di lingkungan sawah juga terdapat batu, cahaya, sinar matahari, suhu, ketinggian, dan lainnya. Yang kesemuanya dibutuhkan dalam ekosistem sawah.
Agroekosistem
Yaitu suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian, misalnya sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, perkebunan (teh, kopi kelapa sawit, dan karet), kolam tambak, ladang, dan pekarangan.
Ciri- ciri Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan memiliki ciri- ciri antara lain:
Komponen ekosistem yang berada di dalamnya mendapatkan energi dari luar. Contoh: ekosistem aquarium, oksigen dan makanan berasal dari pemberian si pemilik aquarium.
Keanekaragaman hayatinya rendah atau kecil. Contoh: ekosistem sawah.
Hewan dan tanaman dalam ekosistem buatan biasanya akan didominasi oleh manusia si pembuat ekosistem tersebut.
Manfaat Ekosistem Buatan
Manfaat dari ekosistem buatan antara lain:
Mencegah kelangkaan hewan atau tumbuhan.
Menjaga kelangsungan hidup hewan atau tumbuhan.
Memanfaatkan keadaan lingkungan dengan membuat suatu ekosistem buatan.
Menjadikan suatu lingkungan sebagai tempat wisata yang dapat menghasilkan devisa bagi negara.
Hal- hal Yang Dapat Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem
Faktor yang disebabkan akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak seimbang.
Faktor yang disebabkan akibat ulah tangan manusia
Aktivitas manusia dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Penebangan Pohon Secara Liar dan Pembakaran Hutan
Perhatikan alat-alat rumah tangga yang ada di rumahmu. Apakah ada yang berasal dari kayu? Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewan-hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.
Perburuan Hewan secara Terus Menerus
Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.
Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian.
Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.
Pembuangan Limbah dan Sampah
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.
Kegiatan Mencemari Lingkungan
Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar (polutan) pada lingkungan sehingga lingkungan menjadi tercemar.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem. Salah satunya adalah ekosistem buatan. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alamiah dan perubahan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Maka dari itu, manusia harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Saran
Terpeliharanya ekosistem yang baik dan sehat merupakan tanggungjawab yang menuntut peran serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan bagi kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang. Penggunaan bahan-bahan kimia juga harus dikurangi agar tidak mencemari lingkungan yang berakibat tidak baik bagi ekosistem.
Jangan bosan berkunjung :D
Note : Dilarang copas untuk content blog lain tanpa seizin!
Berguna banget kak infonya,lengkap lagy,thanks ya ;)
BalasHapusok,bagus klo emg itu berguna.thanks ya dah berkunjung ^_^
Hapusasek,lengkap gan,izin copi buat makalah ane ya
BalasHapusseep gan,smoga berguna,makasih telah berkunjung ^_^
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusizin copy kak buat tugas adek
BalasHapus