Jumat, 27 Maret 2015

kabut ditengah pelangi

Hai, namaku imam.
aku anak ke 3 dari 3 bersaudara, tidak tampan namun tak jelek pula,
di umurku yang ke 18 tahun ini aku baru menyadari apa yang tak kusadari selama ini,
mungkin kalian juga merasakan apa yang kurasakan sekarang ini,
hidup..

orang bilang hidup itu kayak roda yang kadang diatas, kemudian kebawah, begitupun sebaliknya..
namun, menurutku hidup itu seperti pulsa.
senang.. kaya.. tampan/cantik.. pintar.. sehat..
semua itu tak ubahnya seperti pulsa..
ketika saldo pulsamu habis.. kau akan tahu apa maksudku.

aku terlahir dari keluarga yang tidak kaya, namun tidak miskin, dari kecil aku tinggal di sebuah "gubuk" yang biasa orang-orang kota sebut kontrakan..
dan terpisah dari kedua saudaraku yang hidup di desa bersama nenek dari ibuku.
ayahku hanya seorang pekerja pabrik, sedangkan ibuku hanya pengkredit baju..
waktu itu hidupku sangat kekurangan.. dan perekonomian saat itu sangat buruk.. bahkan aku masih ingat ketika ayahku memarahiku habis2an karena aku susah makan beberapa tusuk sate yang ia peroleh dari perasan keringatnya.

ayahku tegas, walau aku tahu bahwa ia menyayangiku, tapi ayahku tak pernah mengatakannya..
ia ingin aku dan kedua kakakku menjadi orang yang patut dikenal orang banyak, maka dari itu ia mendidikku dengan keras, kadang aku sebagai manusia tak bisa menahan rasa kesal dan sakit karena ucapannya.
namun, berkat didikan ayahku, aku termasuk anak yang berprestasi disekolah, terbukti aku selalu meraih peringkat 1 semasa SD,dan selalu 5 besar dalam SMP dan SMK..

Masa kecilku sangat bahagia walaupun penuh dengan omelan..
bermain sepeda..
menangkap ikan di kali..
bermain bola dilapangan hijau yang luas..
hujan hujanan..
bahkan melihat perahu gabus yang kubuat ada di kali pun aku senang..
Tapi, aku ingat sewaktu aku kecil selalu ditindas oleh orang yang lebih tua dariku..
aku selalu berfikir.. menjadi orang dewasa itu menyenangkan..
tak ada yang akan memarahimu..
dan hidupmu bebas layaknya burung..
seiring waktu berlalu.. aku menghabiskan masa SMPku dan SMAku dengan kisah cinta yang berliku-liku.

Dengan semua pikiran remajaku, aku slalu mengeluh dengan keadaan..
aku selalu mengeluh dengan smua kisah cinta yang menyesakkan dan ingin sekali menjadi kecil lagi..

berbeda dengan aku sewaktu kecil.. hidupku kini lebih baik..
bahkan sangat baik..
aku sudah tinggal dirumah yang bagus dan punya sepeda motor sendiri..
punya laptop dan handphone yang selalu menemaniku dimanapun dan kapanpun..

selalu begitu setiap harinya..

hingga kini aku baru menyadari semua ini..
hingga mataku benar- benar terbuka lebar..
ditengah kehidupanku yang serba berkecukupan ini..
sebenarnya aku kehilangan segalanya..

aku telalu besar untuk memainkan semua permainan kecilku..
dan aku telah kehilangan semua teman temanku setelah aku lulus SMA..

aku kehilangan segalanya.. masa kanak kanak.. masa pertemanan.. masa percintaan..
pulsaku kini tlah habis..
terbawa dengan segala kenangan..
aku yang dulu selalu mengeluh untuk menjadi orang dewasa.. kini aku tak bisa berkata apa2 setelah aku dihadapkan dengan kehidupan dewasaku..
yang pusing akan masa depan..
yang pusing mencari pekerjaan..
yang pusing dengan cacian orang orang...

kalian tahu apa yang kudapatkan?
hanyalah penyesalan karena selalu mengeluh..

apa arti semua ini? artinya aku harus sabar dan bersyukur..
segala masa adalah kebahagiaan..
adalah suatu keindahan..
pelangi yang belum muncul karena adanya kabut..
dan ketika pelangi tersebut muncul..
kau akan sadar bahwa kabut juga merupakan suatu keindahan..

1 komentar:

  1. Hebat-hebat. Jadi terhura bacanya😅. Semoga apa yg disampaikan dlm artikel ini bermanfaat bagi kami yg membacanya & bisa juga untuk kami mengamalkannya. Aamiin

    BalasHapus